Ada yang mengatakan bahwa ada mahluk lain seperti manusia di planet-planet lain seperti dilansir salah satu media berikut ini:
Didalam agam islam tidak ada larangan menghalangi manusia untuk naik ke angkasa, atau mengetahui apa-apa yang terdapat pada planet-planet lain. Bahkan, di alam Al-Quran terdapat isyarat-isyarat yang mendorong manusia untuk naik ke angkasa. Sebagai contoh firman ALLAH SWT yang mengatakan, artinya,
"Katakanlah,Lihatlah apa yang ada dilangit dan di bumi." UFO Lingkaran di Langit Elista, Rusia
Mantan pemimpin Kalmykia mengaku pernah bertemu dan berkomunikasi dengan UFO.Kamis, 30 Desember 2010, 11:38 WIB
Penampakan benda terbang aneh atau UFO terlihat di langit Kota Elista, ibu kota Republik Kalmykia, di selatan Rusia. Pada Desember 2010, ratusan warga Elista bisa melihat penampakan UFO setiap sepuluh hari di bulan itu. Demikian dikabarkan harian Nezavisimaya Gazeta.
Penampakan yang paling menghebohkan terjadi pada 22 Desember 2010, para saksi mata mengaku melihat dua lingkaran konsentris di langit dari pukul 15.00 hingga 19.00 waktu setempat. Lingkaran dalam berputar searah jarum jam, sementara lainnya berputar ke arah berlawanan. Sementara, saksi mata lainnya melihat benda segi tiga yang menyorotkan cahaya datang dari arah tersebut. (http://teknologi.vivanews.com/news/read/196594-video--ufo-lingkaran-di-langit-elista--rusia).
Di dalam agama juga tidak terdapat nas-nas yang menafikan keberadaaan mahluk-mahluk hidup di planet-planet lain selain bumi. Bahkan, mungkin sebagian ayat Al-Quran mengisyaratkan adanya sejenis mahluk ini di langit. Kata "samwat" adalah bentuk jamak dari kata "sama", yang berarti segala sesuatu yang berada di atas kamu. Sebagai contoh adalah firman ALLAH di dalam Surah Asy-Syura, ayat 29, artinya.
"Dan diantara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan mahluk-mahluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki Nya."
Para mufasir berkata bahwa "dabbah" ialah binatang yang melata dan bergerak. Ayat di atas telah menyebutkan bahwa ALLAH SWT telah menyebarkan mahluk-mahluk hidup ini di langit dan di bumi, "Dan mahluk-mahluk melata yang ada pada keduanya." Mufasir Syihabuddin Al-Alusi, yang wafat pada tahun 1270 Hijriah (berarit sudah lebih dari seratus tahun), berbicara mengenai ayat di atas dalam kitab tafsirnya yang terkenal, "Ruh al-Ma'ani", sebagai berikut,
Di dalam hadis-hadis sahih terbukti ada petunjuk-petunjuk yang menunjukkan adanya mahluk-mahluk melata di langit. Begitu juga ada petunjuk yang menunjukkan adanya para malaikat yang mulia. Bahkan tidak mustahil bahwa di setiap langit terdapat binatang-binatang dan mahluk-mahluk yang beraneka ragam yang tidak kita ketahui, dan tidak disebutkan di dalam hadis-hadis. ALLAH SWT telah berfirman, artinya:
"Dan Dia menciptakan apa-apa yang tidak kalian ketahui" (QS. an-Nahl [16]:9)
Bagi para peneropong sekarang (maksudnya para peneropong pada masanya), dengan bantuan alat teleskop dapat melihat adanya mahluk-mahluk di bulan. Namun, mereka tidak dapat membuktikan dugaan tersebut, karena kekurangan alat yang mereka butuhkan untuk membuktikan anggapan mereka itu. Bahkan ada kemungkinan bahwa mahluk-mahluk hidup tersebut juga ada di planet lain selain bulan. Menafikan pendapat yang mengatakan demikian bukanlah bagian penting dari agama, sehingga pendapat tersebut mendatangkan bahaya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan langit adalah bagian atas semua kawasan. Pada udara setiap kawasan, setiap negara, dan bahkan pada setiap bagian dari bumi terdapat berbagai macam binatang yang tidak ada satu pun orang yang dapat menghitung jumlahnya. Sebagian darinya dapat diindera tanpa perantaraan alat, sementara sebagiannya lagi dengan perantaraan alat.
Bagaimanapun kenyatannya masalah ini, namun perlu kita ingat, kita jangan sampai memaksakan agama kita kepada sesuatu yang berada diluar kekuasannya. Dan juga jangan sampai kita memasukkan nas-nas agama dengan paksa ke dalam pembahasan-pembahasan ilmiah yang bukan merupakan tujuan asalnya. Cukuplan untuk menunjukkan kemuliaan agama bahwa agama menyeru kepada ilmu, pengkajian, dan pembahasan mengenai apa-apa yang ada dilangit dan yang ada di bumi, dan bahwa agama tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. (Sumber: Ensklopedi Apa & Mengapa dalam ISLAM)
Wallahualam.
0 comments: